Nuklir 101 : Pengetahuan Dasar Mengenai Energi Nuklir (Bagian 3)
Bagaimana dengan energi alternatif lain?
Bagaimana dengan biaya PLTN?
Mengenai Chernobyl
Bagaimana dengan sampah nuklir?
Bagaimana kalau PLTN diserang teroris?
Beton bertulang yang tebalnya satu-setengah meter melindungi isi bangunan kontenmen dari luar maupun dari dalam. Bahkan kalau sebuah jumbo jet menabrak reaktor dan merusak kontener, reaktor tidak akan meledak. Ada banyak jenis fasilitas yang lebih rawan untuk diserang teroris termasuk pabrik pencairan gas alam, pabrik kimia dan sejumlah sasaran politik.
Sumber:
Sujarnoko
Energi angin dan matahari mempunyai tempat di sini, tetapi karena tidak selalu kontinu (besar energinya berubah-ubah) dan tidak dapat diprediksi, maka kedua jenis energi itu tentu tidak dapat mengganti pembangkit listrik yang besar seperti pembangkit listrik batubara. Gas-alam dan bahanbakar fosil itu, kini sudah terlalu mahal, dan harganya begitu mudah berubah sehingga sangat berisiko untuk digunakan sebagai pembangkit yang besar. Kalau sumber listrik-hidro biasanya dibangun untuk kapasitas kecil, maka nuklir, sebagai ganti eliminasi batubara, menjadi satu-satunya substitusi yang dapat diperoleh dalam skala besar dan sepadan dalam ongkos (cost effective).
Bagaimana dengan biaya PLTN?
Energi nuklir adalah satu di antara sumber energi yang tidak mahal. Di tahun 2004, rata-rata ongkos produksi listrik di Amerika Serikat adalah kurang dari dua sen per kilowatt-jam, setingkat dengan ongkos batubara dan listrik-hidro (PLTA). Kemajuan dalam teknologi akan menurunkan lagi ongkos itu di masa mendatang
Mengenai Chernobyl
Kecelakaan Chernobyl itu sepertinya menunggu akan terjadi. Model awal dari reaktor Uni Soviet (sekarang Ukraina) tidak menggunakan bejana kontenmen (sungkup atau containment vessel), dalam hal desain dikatakan sebagai tidak aman, maka kemudian operatornya meledakkannya. Forum multi-lembaga PBB untuk Chernobyl tahun lalu (tahun 2005) melaporkan bahwa hanya 56 kematian dapat dikaitkan dengan kecelakaan itu, sebagian besar korban adalah akibat radiasi atau luka-bakar sewaktu memadamkan api. Memang tragis sekali korban kematian itu , namun angka itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kecelakaan di tambang batubara sebanyak 5000 jiwa seluruh dunia setiap tahun. Atau jika dibandingkan dengan 1,2 juta jiwa yang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas. Jadi? masih lebih aman PLTN atau sepeda motor? Selain itu, fakta yang menarik adalah selama dua puluh tahun, satu di antara alat yang paling sederhana, yakni parang (pisau besar) telah dipakai membunuh jutaan manusia di Afrika, jauh lebih banyak dari pada korban yang meninggal di Hiroshima dan Nagasaki digabungkan. Tetapi toh tidak seorangpun yang mengusulkan melarang parang, karena parang adalah alat yang sangat berharga di negara berkembang.
Bagaimana dengan sampah nuklir?
Dalam 40 tahun, bahanbakar yang telah digunakan hanya akan memancarkan seperseribu radioaktivitas dibandingkan pada waktu bahanbakar itu dikeluarkan dari reaktor. Dan sebenarnya sangatlah tidak benar jika dikatakan itu sebagai sampah (atau limbah), karena 95% potensi energinya masih tersimpan di dalam bahanbakar bekas pada siklus pertama. Sekarang Amerika Serikat telah mencabut larangan daur-ulang bahan bakar bekas, dengan demikian akan dimungkinkan pemanfaatan energi itu serta akan banyak mengurangi jumlah sampah yang harus diolah atau disimpan. Bulan lalu, (tahun 2005) Jepang telah bergabung dengan Perancis, Inggris dan Rusia dalam kegiatan daur-ulang bahanbakar nuklir ini. penanganan limbah radioaktifpun sudah terencana dengan matang, berikut skemanya ;
Bagaimana kalau PLTN diserang teroris?
Beton bertulang yang tebalnya satu-setengah meter melindungi isi bangunan kontenmen dari luar maupun dari dalam. Bahkan kalau sebuah jumbo jet menabrak reaktor dan merusak kontener, reaktor tidak akan meledak. Ada banyak jenis fasilitas yang lebih rawan untuk diserang teroris termasuk pabrik pencairan gas alam, pabrik kimia dan sejumlah sasaran politik.
Sumber:
Sujarnoko
Posting Komentar untuk "Nuklir 101 : Pengetahuan Dasar Mengenai Energi Nuklir (Bagian 3)"